Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh. Welcome to weblog LSM LISMIT

Rhesa, Mahasiswa asal Pekalongan Jadi yang Terbaik di China

Kamis, 17 Juli 2014


JAKARTA - Bagi Rhesa Dwi Prabowo, mengikuti program dual degree berarti kesempatan menorehkan prestasi di tingkat internasional. Terbukti, mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) itu meraih predikat The Best of International Students 2014 di Hebei University, China dan mengungguli mahasiswa lain dari berbagai negara. 


Selama empat semester menempuh studi di Negeri Tirai Bambu, Rhesa juga menjuarai berbagai kompetisi debat bahasa Inggris. Rhesa juga mengangkat nama Indonesia dengan menjadi juara tiga dalam lomba debat bahasa Mandarin. Mahasiswa jurusan Akuntansi ini ikut mewakili Hebei University dalam ajang debat tingkat nasional di China.



"Saya satu-satunya anggota tim yang S-1. Anggota tim Hebei yang lain adalah mahasiswa program S-2 asal Jepang, India dan Afrika," kata Rhesa, seperti dinukil dari laman Unsoed, Kamis (17/7/2014). 

Rhesa memang mempersiapkan diri dengan kemampuan berbahasa Mandarin. Sebab, sehari-harinya tidak banyak orang Tiongkok (China) yang fasih berbahasa Inggris. "Komunikasi harus dilakukan dengan bahasa mandarin," tuturnya.   

Menjadi anak rantau di negeri orang tidak membuat Rhesa gusar. Bahkan, dia sangat terkesan dengan rumah sementaranya, Tiongkok. Selama di Tiongkok (China), Rhesa menetap di Boading. Masyarakat di kota ini merupakan  pengguna tenaga surya. Tidak heran, Rhesa banyak menemui panel tenaga surya di Boading. 

Rhesa juga terkesan dengan sistem transportasi di Tiongkok (China) sangat nyaman dan teratur. Bahkan, kata Rhesa, untuk mengeliling Beijing yang luasnya sekira 25 kali Jakarta, kita cukup merogoh kocek 1 Kuai atau sekira Rp2.000 untuk ongkos bus. Subway juga bisa dipilih untuk menghindari kemacetan. 

Selain transportasi publik, Tiongkok (China) juga menyediakan banyak ruang publik yang  nyaman. Sehari-hari, banyak orang beraktivitas dan bersantai di taman kota. 

"Pelajaran lain yang saya petik selama di Tiongkok adalah kedisiplinan dan kegigihan masyarakatnya," imbuh Rhesa.  

Cowok asli Pekalongan ini mengenang, solidaritas antarmahasiswa di sana sangat kuat. Rhesa mengalaminya ketika sang ibu meninggal dunia dan dia tidak bisa pulang. Saat itu, semangat, motivasi dan perhatian yang besar mengalir dari teman-temannya sehingga Rhesa bisa tetap tabah menghadapi musibah tersebut. 

"Bahkan di malam harinya sekira lima puluh orang datang ke kamar saya dan membacakan Yasin dan tahil. Sungguh luar biasa," kenangnya.  

Setelah menjalani wisuda di Hebei University, Rhesa pun bersiap menerima gelar keduanya dari Unsoed. Dia berharap, ilmu yang didapatnya di Negeri Tirai Bambu bisa bermanfaat bagi bangsa dan negara. Sementara itu, dia pun memiliki pesan kepada para peserta program double degree yang akan pergi ke Tiongkok (China). 

"Siapkan mental, keaktifan, kedewasaan dan kemampuan bahasa yang matang.  Di sini kita sangat dituntut untuk mandiri dan dewasa karena hidup di negara lain," ujar Rhesa. Okezone


0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Ke Website Kami, Semoga Bermanfaat

#

Terima Kasih Sudah Berkunjung ke Website LSM LISMIT, Semoga Bermanfaat
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...