Usianya baru delapan belas tahun. Tak heran jika mahasiswi kedokteran Universitas Islam Bandung itu tercatat sebagai calon haji paling muda dari Sumedang. Dialah Dea Putri Audina. Ternyata keinginan untuk berangkat naik haji sudah tercetus sejak ia berusia lima tahun, saat baru di taman-kanak-kanak. Niat naik haji itu terlaksana pada tahun 2013 ini.
"Saat saya ikut manasik haji di TK, tebersit keinginan naik haji dan keinginan itu saya sampaikan kepada orang tua," kata putri semata wayang Dicky Rubiana dan dr Anna Darmiana usai kegiatan pelepasan calon jemaah haji Sumedang di pendopo Induk Pusat Pemerintahan (IPP), Senin (16/9/2013).
Dea mengaku tidak tahu secara pasti mengapa ingin naik haji. "Saat itu masih kecil dan ingin naik haji beneran saja, kemudian diutarakan ke orang tua setelah ikut manasik," kata Dea.
Mendengar keinginan itu, kedua orang tua Dea, yang saat itu menjadi camat Jatinunggal dan dokter umum di puskesmas, kaget dan terharu. "Saya kemudian ajak dia membuka tabungan untuk naik haji itu dan meminta dia menyisihkan uang jajannya," kata dr Anna, ibunya.
Uang jajan itu ditabung dan akhirnya bisa terkumpul. "Kami mendapat rezeki dan tahun 2009 mengajak Dea untuk umrah, tapi dia menolak dan ingin langsung naik haji," kata Dicky Rubiana, ayah Dea, yang kini Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker).
Saat diajak untuk umrah itu, Dea meminta waktu satu hari untuk memberikan jawaban. Esok harinya, ternyata Dea menolak ajakan orang tuanya untuk umrah. "Saat itu saya katakan ingin langsung naik haji dan kekurangan uang tabungan untuk naik haji itu ditambah saja dari biaya untuk umrah," kata gadis berkacamata ini.
Mendengar penolakan umrah dan ingin langsung naik haji itu, kedua orangnya terkejut dan terharu. Oleh orang tuanya, Dea didaftarkan untuk naik haji dan pada tahun 2012 sempat akan dilakukan pelunasan biaya perjalanan ibadah haji (BPIH).
"Namun saat datang ke Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sumedang itu belum bisa dilakukan pelunasan karena usianya masih kurang dari 18 tahun," kata Anna.
Keinginan untuk naik haji itu akhirnya dipendam karena saat pelunasan itu harus 18 tahun nol bulan. Kabar gembira datang dari Kemenag mengabarkan bahwa Dea bisa melakukan pelunasan pada tahun 2013 karena usianya sudah 18 tahun.
Gadis kelahiran 3 Maret 1995 itu langsung melunasi BPIH ke bank dan akhirnya masuk rombongan calon jemaah haji asal Sumedang yang berjumlah 640 orang.
"Pelunasan BPIH bagi calon haji itu dilakukan sekitar Juli lalu dan dia termasuk calon haji paling muda," kata Hasan Bisri, Humas Kantor Kemenag Sumedang, kemarin.
Setelah dipotong kuota 20 persen secara nasional kuota jemaah haji Sumedang tahun ini menjadi 640 orang dan berangkat dalam dua kelompok terbang. Gelombang pertama berangkat Rabu (18/9) pagi sebanyak 444 orang dan gelombang kedua 196 orang berangkat Selasa (1/10).
Dea berangkat naik haji ditemani oleh orang tuanya, Dicky dan dr Anna Darmiana. "Kami sudah naik haji dan sekarang berangkat lagi untuk menemani anak kami," kata Dicky.[tribunjabar]
---
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Ke Website Kami, Semoga Bermanfaat