PNS |
Ironis
rasanya jika melihat pemuda tahun belakangan ini ( kenapa
saya sebut dengan istilah karena saya berharap
semoga tahun tahun berikutnya sudah bisa berubah ), sekeluarnya mereka
dari SMA/SMK, D1, D2, D3, D4 ataupun S1 hal pertama yang mereka lakukan
adalah melihat lowongan pekerjaan.
Kemudian
jika mereka menemukan lowongan pekerjaan swasta, mereka akan mencoba
melamarnya. Jika pekerjaan itu mereka dapat, sebagian dari mereka masih
belum puas dengan pekerjaannya yang ia tekuni sekarang. Kenapa ? Karena
mereka masih ingin menjadi pegawai negeri !!!
Fenomena
ini sangatlah berbanding terbalik dengan keadaan sekitar 20-30 tahun
lalu. Masih segar dalam ingatan kita ketika banyak orang tua yang sangat
melarang anaknya yang ingin menjadi PNS. Banyak orang waktu itu yang
menganggap bahwa menjadi PNS seperti bunuh diri. Maka tidak herang jika
ada kabar orang tua menghakimi anaknya yang jadi PNS, Ada yang
mensumpah serapah kepada anaknya, bahkan sampai ada yang tidak
menganggap anaknya sebagai buah hatinya yang ia lahirkan dan ia rawat
dari kecil ( hanya ) karena menjadi seorang PNS yang mulia. Mereka beranggapan anak yang menjadi PNS adlah anak yang tak tau diuntung !!!
Memang
tidak terlalu berbeda dengan fakta jika pada waktu itu banyak orang
beranggapan seperti itu. Gaji PNS kala itu hanya cukup untuk beli susu
untuk anak, atau hanya untuk kebutuhan sehari-hari, itupun masih sangat
kurang. Bahkan ada yang menyebut para PNS adalah orang yang bekerja
daripada menganggur dirumah.
Sekarang
apa yang terjadi dengan istilah PNS dikalangan masyarakat ? “PNS
memiliki masa depan cerah dan pasti mapan” itulah yang ada di benak
sebagian besar masyarakat kita sekarang. Walaupun dengan iming-iming
gaji yang kecilpun, maka tidak akan pernah sepi sebuah loket pendaftaran
PNS. Meraka berani berspekulasi bahwa mereka akan mendapat gaji yang
lebih baik di tahun-tahun berikutnya.
Sering
terdengar selentingan bahwa hanya 40% ( bahkan bisa kurang ) PNS yang
lulus asli dari jerih payah sendiri mereka sendiri. Bagaimana dengan
yang lain ? Seandainya saya tidak utarakan darimana atau bagaimana
mereka yang 60% ini bisa masuk menjadi PNS pasti anda pun akan dengan
mudah mengerti. Ya, suap memang sedang menggerogoti negara ini.
Dengan
adanya fakta PNS jaman sekarang, kita pantas bersedih jika yang
sekarang berebut menjadi PNS adalah para pemuda. Sosok generasi penerus
perjuangan bangsa ini banyak yang menginginkan kerja ringan gaji datang
plus mas depan terjamin. Dan para orang tua yang sudah tidak mungkin
bisa menjadi PNS berwira usaha.
Sebetulnya
tidak menjadi masalah jika para pemuda mencoba menjadi PNS karena
mereka memang ingin mengabdi pada negara. Tapi lain ceritanya jika
mereka hanay menginginkan ke-”enakan” menjadi seorang PNS dengan terus
mencoba walau gagal, sampai bertahun-tahun jika gagal maka akan tetap
mencoba menjadi seorang PNS. Didalam penantiannya mereka mungkin mencoba
bekerja atau berwira usaha. Tapi tetap, jika loeongan PNS datang, dia
akan bergegas mengikutinya. Sampai akhirnya batas usia yang mengakhiri
niatnya menjadi PNS. Jika sudah begitu, maka barulah dia mencoba serius
berwirausaha.
Kenapa
hanya sebagian kecil pemuda yang berani berwirausaha ? Jujur saya
kagum terhadap teman-teman pemuda yang berani berwirausaha. Saya sering
mampir kelapak tempat mereka berwirausaha untuk sekedar membeli
dagangan mereka dan memberi semangat mereka agar tetap semangat.
Jangan
biarkan keadaan ini terus berlangsung. Percayalah bahwa menjadi PNS
bukanlah satu-satunya jalan menuju kesuksesan. Masih banyak jalan lain
yang halal, antara lain adalah berwirausaha.
Memang
banyak hal ironis dalam negara yang baru berdemokrasi seperti
Indonesia. Bila kita tengok ke Amerika yang sudah lama berdemokrasi,
maka kita akan selalu skeptis memandang Indonesia yang sekarang. Satu
hal yang perlu diingat adalah :
“Amerika tidak akan bisa seperti sekarang tanpa proses yang panjang”
Butuh dukungan semua pihak agar Indonesia bisa semaju Amerika. Tapi
jangan sampai kita buat negara yang sama persis dengan Amerika, kita
memiliki adat ketimuran yang harus tetap dijaga dan dilestarikan. [binhakim/lsmlismit]
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Ke Website Kami, Semoga Bermanfaat