Simak, renungkan dan simpulkan kisah inspiratif berikut ini. Semoga bermaafaat dan menginspirasi di kehidupan kita...
Di sebuah
desa terjadi krisis air sumber mata air terletak di gunung (yang tentunya lebih
tinggi dari desa itu) tetapi dipisahkan oleh sebuah lembah sehingga air tidak
bisa mengalir ke desa tersebut. Pak kepala desa mengadakan sayembara untuk
mengalirkan air dari gunung ke desa tersebut dengan ember (Imbalan tiap
embernya $1). Ternyata ada dua orang yang berminat dan menerima tawaran itu
yaitu si Pipo dan Embro. Mereka adalah dua orang pemuda yang rajin dan ingin
merubah dirinya untuk menjadi kaya. Dan kedua pemuda itu setuju dan mulai
mengerjakannya pada pagi harinya.
Mulanya mereka mengerjakan pekerjaan yang sama dengan bersemangat, tetapi setelah berbulan-bulan mereka merasa bosan dengan pekerjaan yang itu-itu saja dan penghasilan yang tidak lebih dari hitungan ember itu tadi. Mereka mulai berkreasi dan kita lihat apa yang mereka lakukan :
Embro
Embro berfikir jika dia bisa membawa ember lebih banyak tentunya dia akan mendapatkan uang yang lebih banyak, maka ia berlatih "fitness" dan berusaha membawa dua ember tiap kali mengambil air. Kemudian ia mengubah ukuran embernya yang isinya dua kali lebih besar dari ukuran sebelumnya hingga sekali mengambil air ia bisa menghasilkan empat ember. Namun, apa yang terjadi? walaupun badan Embro semakin berotot dan dia banyak menghasilkan banyak uang (4 x dari yang dihasilkan oleh Pipo pada waktu itu) tetapi ia banyak menghabiskan energinya untuk mengangkat ember, membelanjakan uangnya untuk memulihkan kondisi badannya dan menambah supply makanan untuk mendukung pekerjaannya.
Bahkan di
malam harinya ia sering meminum minuman keras sebagai pelampiasan tekanan atas
kerja kerasnya sehari penuh. Akhirnya setelah berbulan-bulan bahkan
bertahun-tahun badan Embro pun semakin tua dan lemah sehingga Ia mengurangi
porsi kerjanya dan malangnya ia jatuh sakit.
Embro kehilangan pekerjaannya dan penghasilannya hingga ia membutuhkan pertolongan orang lain untuk menyambung hidupnya.
Pipo
Pada awalnya Pipo melakukan hal yang sama dengan Embro dan mencari cara yang lebih baik untuk menambah penghasilannya, tetapi ia tetap mengerjakan pekerjaan itu secara wajar. Namun, Pipo lebih tertarik untuk membangun jaringan pipa yang menghubungkan antara sumber mata-air di gunung dan desanya.
Embro kehilangan pekerjaannya dan penghasilannya hingga ia membutuhkan pertolongan orang lain untuk menyambung hidupnya.
Pipo
Pada awalnya Pipo melakukan hal yang sama dengan Embro dan mencari cara yang lebih baik untuk menambah penghasilannya, tetapi ia tetap mengerjakan pekerjaan itu secara wajar. Namun, Pipo lebih tertarik untuk membangun jaringan pipa yang menghubungkan antara sumber mata-air di gunung dan desanya.
Ia menyisakan
waktu luang dan penghasilannya untuk membangun jaringan pipa meter demi meter
dan peralatan penyangga serta sebuah dam yang bisa menampung seluruh air yang
berhasil dialirkan. (Dimana Embro hanya beristirahat untuk memulihkan kondisi
badannya) Pipo bercita-cita bisa menjadi penyalur air di desanya yang bisa
memenuhi seluruh warga desa tersebut (Cita-cita yang mulia bukan?) walaupun
banyak penduduk sekitar yang mencemooh termasuk si Embro.
Hingga
berbulan-bulan dan bertahun-tahun akhirnya dengan kerja yang tidak hanya keras,
tetapi cerdas dan efektif Pipo berhasil membangun jaringan pipa air dan
dam dengan nama "Pipo Corporation" yang menyediakan supply air dengan
harga yang murah dan jumlah yang tak terbatas.
Akhirnya Pipo pun berhenti dari pekerjaan biasanya dan menerima uang hasil
usahanya tanpa ia bersusah payah yang jumlahnya jauh lebih banyak dari yang
Embro dapatkan.
Pipo telah
berhenti bekerja dan ia tetap menerima uang dari keuntungan perusahaan yang ia
bangun, ia bisa pergi berlibur ke luar negri, bisa punya rumah bagus dan yang
utama bisa memberi manfaat kepada seluruh desa bahkan ke desa sekitarnya.
Untuk lebih lengkap kisahnya, simak video audionya dibawah ini :
Kesimpulan:
Nah dalam dunia nyata ini sejujurnya kita juga menemukan kenyataan yang tidak
jauh dari cerita tersebut dimana banyak orang yang sibuk dan menghabiskan
waktu efektifnya hanya untuk melakukan pekerjaan yang kurang efektif sehingga
mendapatkan hasil yang sesuai pula.
Kita bisa melihat kisah bagaimana Bill Gates (Mahasiswa Harvard Univ. yang tidak menyelesaikan studinya) membangun Microsoft Corporation dengan sebuah ide hanya ingin menciptakan Operating System (software, Windows) untuk IBM-PC yang bisa dipakai oleh berbagai macam platform dan macam komputer sehingga dari situ diharapkan penggunanya bisa lebih mudah menggunakannya (user-friendly), integritas PC yang tergabung dalam Internet Explorer serta mobile operating systemnya, WindowsCE (Siapa yang nggak kenal DOS, Windows, Internet Explorer?) dan yang membanggakan hampir seluruh saham Microsoft Corporation dimilikinya hingga ia dikenal sebagai orang terkaya di dunia.
Kita juga masih ingat Oprah Winfley (Seorang Presenter wanita ternama di USA) yang berhasil membangun HARPO Corporation, hingga profesi presenter yang semula menjadi tulang punggung penghasilannya kini menjadi kegiatan sampingannya.
Juga Ustadz Abdullah Gymnastiar atau yang kita kenal dengan nama popular Aa Gym (Pimpinan Pesantren Darut Tauhid) yang begitu hebatnya mengambangkan MQ Corporation yang memiliki lebih dari 17 anak perusahaan. Ia berhasil mengurusnya dan tanpa mengganggu aktivitas dakwahnya.
Bagaimana dengan kita?
Pernahkah kita ingin merasakan seperti mereka?
Sudahkah kita berniat dan berusaha untuk menjadi seperti mereka ataupun lebih baik lagi?
Pernahkah kita memberanikan diri untuk melakukan seperti apa yang mereka lakukan?
Kita bisa melihat kisah bagaimana Bill Gates (Mahasiswa Harvard Univ. yang tidak menyelesaikan studinya) membangun Microsoft Corporation dengan sebuah ide hanya ingin menciptakan Operating System (software, Windows) untuk IBM-PC yang bisa dipakai oleh berbagai macam platform dan macam komputer sehingga dari situ diharapkan penggunanya bisa lebih mudah menggunakannya (user-friendly), integritas PC yang tergabung dalam Internet Explorer serta mobile operating systemnya, WindowsCE (Siapa yang nggak kenal DOS, Windows, Internet Explorer?) dan yang membanggakan hampir seluruh saham Microsoft Corporation dimilikinya hingga ia dikenal sebagai orang terkaya di dunia.
Kita juga masih ingat Oprah Winfley (Seorang Presenter wanita ternama di USA) yang berhasil membangun HARPO Corporation, hingga profesi presenter yang semula menjadi tulang punggung penghasilannya kini menjadi kegiatan sampingannya.
Juga Ustadz Abdullah Gymnastiar atau yang kita kenal dengan nama popular Aa Gym (Pimpinan Pesantren Darut Tauhid) yang begitu hebatnya mengambangkan MQ Corporation yang memiliki lebih dari 17 anak perusahaan. Ia berhasil mengurusnya dan tanpa mengganggu aktivitas dakwahnya.
Bagaimana dengan kita?
Pernahkah kita ingin merasakan seperti mereka?
Sudahkah kita berniat dan berusaha untuk menjadi seperti mereka ataupun lebih baik lagi?
Pernahkah kita memberanikan diri untuk melakukan seperti apa yang mereka lakukan?
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Ke Website Kami, Semoga Bermanfaat