Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh. Welcome to weblog LSM LISMIT

15 Ciri-Ciri Orang Syiah

Jumat, 22 November 2013

Para Imam Syi'ah
Penganut Syi’ah di Malaysia atau di Indonesia selalu bersembunyi dalam segala hal, terutama mereka mendakwa bahwa Syi’ah merupakan bahagian mazhab dalam Islam. Padahal sebenarnya tidak. Dalam istilah Syiah, hal itu disebut “Taqiyah”.

Namun sebenarnya ada beberapa yang boleh kita perhatikan dari penganut Syiah dari 15 ciri-cirinya yang berikut ini:

1) Mengenakan songkok hitam dengan bentuk tertentu. Tidak seperti songkok yang dikenali umumnya songkok mereka seperti songkok orang arab hanya saja warnanya hitam.

2) Tidak sholat Jumaat. Meskipun sholat Jumaat bersama jamaah, tetapi dia langsung berdiri setelah imam mengucapkan salam. Orang-orang akan menyangka dia mengerjakan solat sunat, padahal dia menyempurnakan solat Zuhur empat rakaat, kerana pengikut Syiah tidak meyakini kesahihan sholat Jumaat kecuali bersama Imam yang ma’sum atau wakilnya.

3) Pengikut Syiah juga tidak akan mengakhiri sholatnya dengan mengucapkan salam yang dikenali kaum Muslimin, tetapi dengan memukul kedua pahanya beberapa kali.

4) Pengikut Syiah jarang sholat jemaah kerana mereka tidak mengakui solat lima waktu, tapi yang mereka yakini hanya tiga waktu saja.

5) Majoriti pengikut Syiah selalu membawa At-Turbah Al-Husainiyah yaitu batu/tanah yang digunakan menempatkan kening ketika sujud apabila mereka solat tidak di dekat orang lain.

6) Jika anda perhatikan caranya berwuduk maka anda akan dapati bahawa wudhunya sangat berlainan, tidak seperti yang dilakukan oleh kaum Muslimin.

7) Anda tidak akan mendapati penganut Syiah hadir dalam kajian dan ceramah Ahlussunnah.

 Anda juga akan melihat penganut Syiah banyak mengingat Ahlul Bait; Ali, Fathimah, Hasan dan Husein radhiyallahu anhum.

9) Mereka juga tidak akan menunjukkan penghormatan kepada Abu Bakar, Umar, Uthman, majoriti sahabat dan Ummahatul Mukminin radhiyallahu anhum.

10) Pada bulan Ramadhan penganut Syiah tidak terus berbuka puasa setelah azan maghrib. Dalam hal ini Syiah berkeyakinan seperti Yahudi yaitu berbuka puasa jika bintang-bintang sudah kelihatan di langit. Dengan kata lain mereka berbuka apabila benar-benar sudah masuk waktu malam. Mereka juga tidak solat terawih bersama kaum Muslimin, karena menganggapnya sebagai bid’ah.

11) Mereka berusaha sekuat tenaga untuk menanam dan menimbulkan fitnah antara jamaah salaf dengan jemaah lain, sementara itu mereka mendakwa tidak ada perselisihan antara mereka dengan jamaah lain selain salaf. Ini tentu tidak benar.

12) Anda tidak akan melihat seorang penganut Syi’ah memegang dan membaca Al-Quran kecuali jarang sekali, itu pun sebagai bentuk taqiyyah karena Al-Qur’an yang benar menurut mereka yaitu al-Quran yang berada di tangan al-Mahdi yang ditunggu kedatangannya.

13) Orang Syi’ah tidak berpuasa pada hari Asyura, dia hanya menunjukkan kesedihan di hari tersebut.

14) Mereka juga berusaha keras mempengaruhi kaum wanita khususnya para mahasiswi di universitas atau di perkampungan sebagai langkah awal untuk memenuhi keinginannya melakukan mut’ah dengan para wanita tersebut apabila nantinya mereka menerima agama Syi’ah.

15) Orang-orang Syiah tekun mendakwah orang-orang tua yang mempunyai anak perempuan dengan harapan anak perempuannya juga turut menganut Syiah sehingga dengan itu dia boleh melakukan zina mut’ah dengan wanita tersebut baik dengan pengetahuan ayahnya ataupun tidak. Pada hakikatnya ketika ada seorang yang ayahnya menerima agama Syi’ah, maka para pengikut Syiah yang lain otomatis telah mendapatkan anak gadisnya untuk dimut’ah. Tentunya setelah mereka sukses meyakinkan bolehnya mut’ah. Semua kemudahan, kelebihan, dan kesenangan terhadap syahwat ini ada dalam diri para pemuda sehingga dengan mudah para pengikut Syiah menjerat mereka bergabung dengan agama Syiah.

Kesimpulannya, ciri-ciri mereka sangat banyak. Selain yang kami sebutkan di atas masih banyak ciri-ciri yang lain sehingga tidak mungkin bagi kita untuk menjelaskan semuanya di sini. Namun cara yang paling praktikal ialah dengan meperhatikan raut wajah. Wajah mereka merah padam jika anda mencela Khomeini dan Sistani, tapi bila anda mengutuk Abu Bakar, Umar, Usman, Aisyah dan Hafshah, atau sahabat-sahabat yang lain radhiyallahu anhum tidak ada sedikit pun tanda-tanda kebimbangan di wajahnya

Akhirnya, dengan hati yang terang Ahlussunnah dapat mengenali pengikut Syiah dari wajah hitam mereka karena tidak mempunyai keberkatan, jika anda perhatikan wajah mereka maka anda akan membuktikan kebenaran kadar ini dan inilah hukuman bagi siapa saja yang mencela dan meremehkan para sahabat Nabi sallallahu alaihi wasallam dan para ibunda kaum Muslimin radhiyallahu anhunn yang dijanjikan syurga oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Diterjemahkan dari Sumber lppimakassar
-

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda Ke Website Kami, Semoga Bermanfaat

#

Terima Kasih Sudah Berkunjung ke Website LSM LISMIT, Semoga Bermanfaat
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...